GIANYAR—PSM Makassar menelan pil pahit saat bertandang ke markas Bali United pada laga lanjutan kompetisi BRI Liga 1 2023/2024.
Bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali, Jumat (11/8/2023) sore, Pasukan Ramang harus takluk 2-3 di kandang Serdadu Tridadu.
PSM mengawali keunggulan pada menit ke-5 babak pertama melalui gol Muhammad Rizky Pratama. PSM memimpin 1-0.
Keunggulan PSM tidak bertahan lama. Berselang tujuh menit kemudian, tepatnya pada menit ke-12, Bali United berhasil menyamakan kedudukan 1-1 lewat gol B.Privat.
Pasca gol penyama tuan rumah, tempo permainan kedua tim makin meningkat. Namun di menit 30, petaka terjadi bagi PSM. Bek PSM, Syafruddin Tahar diusir wasit karena mendapat kartu merah. PSM pun harus meladeni Bali United dengan 10 pemain saja.
Meski hanya 10 pemain, Wiljan Pluim dkk tak patah semangat. Bahkan, PSM justru kembali unggul 2-1 melalui gol cantik Yance Sayuri pada menit 41.
Yance sukses mengeksekusi bola mati dari luar kotak penalti. Sepakan bebas Yance bersarang di sudut kiri gawang Bali United yang dikawal kiper Adilson Maringa.
Skor 2-1 bagi keunggulan PSM Makassar bertahan hingga jeda laga paruh pertama. Di babak kedua, Bali United yang unggul jumlah pemain, terus meningkatkan serangan.
Alhasil, pada menit 74, striker Bali United Ilija Spasojevic berhasil mengubah skor menjadi 2-2. Memanfaatkan tendangan sudut, Spaso membobol gawang PSM Makassar melalui tandukan keras.
11 menit kemudian, tepatnya menit 85, Spaso kembali menjadi mimpi buruk bagi PSM. Striker jangkung ini melesakkan gol kedua, juga melalui tandukan kepala sekaligus memastikan kemenangan Bali United 3-2 atas PSM Makassar.
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares dalam press conference usai laga mengungkapkan rasa kecewa terhadap kekalahan yang diderita tim asuhannya.
Ia menyalahkan kepempimpinan wasit yang dinilai sangat buruk. Tavares mengungkapkan, beberapa kali, keputusan wasit Aidil Azmi merugikan timnya.
“Wasit seperti pemain ketiga yang kita hadapi di lapangan. Terlalu banyak keputusan dari wasit yang memang merugikan tim kita. Seperti pelanggaran yang dilakukan pemain Bali United nomor 44 yang harusnya mendapat kartu kuning kedua, Spaso juga melakukan pelanggaran tapi wasit tidak melakukan apa-apa. Setiap kali kita membangun serangan, permainan dihentikan. Hari ini pembedanya adalah kesalahan wasit,” ungkap Tavares.
Terlepas dari kekecewaan terhadap kepemimpinan wasit, Tavares tetap menerima kekalahan timnya dengan lapang dada.
Sebaliknya, juru taktik berpaspor Portugal itu memuji semangat bermain yang ditunjukkan penggawa PSM Makassar.
Kendati dengan 10 pemain, namun anak asuhnya memberikan perlawanan yang sengit pada tuan rumah.
“Bali United memiliki banyak peluang. Kami harus memberi selamat. Tapi kalian harus lihat, perjuangan dari pemain kita. Saya bangga kepada mereka. Hampir 1 jam kita bermain dengan 10 pemain melawan tim yang kuat. Tim yang punya fasilitas bagus. Kita sedih, kecewa dengan hasil ini. Tapi itulah sepak bola, kadang menang dan juga kalah,” bebernya.
Gelandang PSM Makassar, Rasyid Bakri menegaskan, dirinya dan rekan-rekannya telah bekerja-keras di lapangan. Akan tetapi, hasil laga tidak sesuai yang diharapkan.
“Untuk itu, saya mewakili pemain PSM meminta maaf kepada suporter atas kekalahan ini. Kekalahan ini jadi pelajaran untuk fokus dan bangkit di laga berikutnya,” ucap Rasyid.(rus)