Laga Sepak Bola Agustusan di Parangloe Ricuh, Pemain Adu Jotos

Avatar photo

PARANGLOE—Pertandingan cabang sepak bola dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-78 tahun di Kecamatan Parangloe, Gowa diwarnai kericuhan. Pemain dua kubu yang bertanding adu jotos di lapangan.

Insiden kericuhan ini terjadi pada laga Grup C antara Bintang FC kontra Perdensen. Duel kedua tim dihelat di Lapangan Bontotangnga, Kelurahan Lanna, Jumat (4/8/2023) sore. Laga ini dipimpin oleh wasit Dg Donga dari Parigi.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kericuhan terjadi menjelang wasit meniup peluit panjang tanda laga segera berakhir. Saat itu, kedudukan imbang, 1-1.

Kericuhan dipicu oleh pelanggaran keras yang dilakukan oleh pemain Bintang FC. Pasca pelanggaran itu situasi di lapangan langsung memanas. Kedua pemain pun terlibat adu jotos.

Baca Juga:  Atlet BKI Gowa Sumbang 8 Medali untuk Kontingen Sulsel

Beberapa pemain Perdensen maupun Bintang FC harus mengerang kesakitan akibat terkena bogem mentah. Kericuhan berhasil diredam setelah official dari dua tim masuk melerai.

Laga kedua tim sejatinya dari awal berjalan seru dan cukup menarik. Penonton yang menyaksikan laga ini di luar lapangan kerap memberi aplaus terhadap permainan terbuka yang diperagakan oleh kedua tim.

Perdensen FC yang diperkuat sebagian besar pemain belia tampil apik dan mengimbangi Bintang FC yang dihuni pemain lebih berpengalaman. Dalam laga ini, Bintang FC lebih dulu unggul 1-0, sebelum disamakan oleh Perdensen.

Panpel Sepak Bola, Anshar Daeng Matutu sangat menyesalkan kericuhan yang terjadi pada laga Bintang FC versus Perdensen.

Baca Juga:  Pasukan Ramang Cukur Singo Edan 3-0

Pihaknya pun akan mengambil tindakan tegas kepada oknum pemain yang diduga sebagai provokotar sehingga terjadi kericuhan.

“Kita sudah investigasi insiden kericuhan ini. Ternyata ada oknum pemain dari salah satu kesebelasan yang bermain melakukan tindakan tidak senonoh dengan meludahi pemain lawan sehingga memperkeruh suasana kemudian terjadi kericuhan,” ujar Anshar.

Oknum pemain yang meludah itu, lanjut Ansar dipastikan diberi sanksi tegas berupa larangan bermain di turnamen 17 Agustus ini lagi terhitung pasca terjadinya kericuhan.

“Tidak tertutup kemungkinan kita juga akan berikan sanksi bagi kedua tim. Hanya saja, hal ini masih akan kita rapatkan,” tandasnya.

Manajer Perdensen, Hidayat Daeng Mallawang yang dikonfirmasi terpisah via whatshapp tidak ingin berkomentar banyak terkait insiden kericuhan itu.

Baca Juga:  Kejurnas Kempo Antar Kabupaten Kota I 2023 Bakal Digelar di Kabupaten OKU pada Akhir Oktober 2023 Mendatang

“Yang jelas anak-anak bilang memang ada yang meludah,” ungkapnya singkat. (rus)