Gowa  

Warga Lanna Luka Parah Ditimpa Pohon Tumbang

Avatar photo

PARANGLOE— Pohon besar yang tumbuh di sepanjang Poros Malino, Kabupaten Gowa sangat rawan bagi warga yang melintas.

Seperti yang terjadi, Rabu (1/1/2025). Salah satu pohon besar yang berdiri berjejer di Poros Malino, tepatnya di sekitar kilometer 49-50 tumbang dan melukai warga.

Warga yang terluka itu diketahui bernama Hasmawati. Korban diketahui merupakan warga Lingkungan Parang, Kelurahan Lanna, Kecamatan Parangloe.

Saat itu, Haswamati sedang melintas dibonceng motor. Kejadian sekitar Pukul 16.00 wita. Tiba-tiba, pohon yang berdiri tepat disisi jalan rubuh dan menimpa dirinya.

Walhasil, Hasmawati langsung mengerang kesakitan. Dirinya terluka parah akibat badan pohon menimpuk tubuhnya.

“Pohon yang tumbang menimpa bahunya. Tulang bahunya patah. Sekujur wajahnya juga penuh luka parah,” tutur Hasfiah Pati, adik korban, Kamis (2/1/2025).

Baca Juga:  Pengendara Motor Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Gowa

Luka parah yang dialami, lanjut Hasfiah membuat Hasmawati harus dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah untuk menjalani operasi.

“Iye kodong, tulang bahu kakak saya harus dioperasi,” ungkapnya.

Hasfiah sangat menyesalkan kejadian tersebut. Ia mendesak pemerintah terkait untuk mengambil upaya-upaya antisipasi dengan menebang pohon yang ada di sepanjang Poros Malino. Sehingga tidak ada lagi warga yang menjadi korban karena tertimpa pohon tumbang.

Apalagi, kejadian pohon tumbang di Poros Malino bukan kali ini saja. Sebelumnya pada 26 November 2024 lalu, seorang pengendara motor tewas ditimpa pohon tumbang di Kilometer 52 Desa Borisallo.

“Mohon atensi pemerintah terkait. Agar tidak ada lagi korban,” harap Hasfiah.

Baca Juga:  Banyak Lubang, Pengendara Keluhkan Ruas Sungguminasa-Malino

Lurah Lanna, Maskur Nangka yang dikonfirmasi terpisah terkait kejadian ini juga menyatakan turut prihatin. Terkait desakan warga agar pohon yang ada ditebang, Maskur mengaku akan segera menyurat ke pihak kehutanan.

“Secepatnya kita menyurat ke pihak kehutanan. Karena semua pohon di sekitar lokasi kejadian merupakan kawasan kehutanan,” ujar Maskur.

Maskur mengaku, pihaknya tidak bisa langsung menebang pohon di lokasi tanpa koordinasi dari pihak kehutanan.

“Jadi kalau kehutanan mengizinkan, baru kita langsung tebang,” tandasnya. (rus)