GOWA— Gelandangan Pengemis atau Gepeng kini menjamur di Kabupaten Gowa. Gepeng ini kerap berseliweran di parempatan jalan atau lampu traffic light.
Hal ini pun jadi sorotan Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Satlantas) Polres Gowa, AKP Ida Ayu Made Ari S saat menghadiri Forum LLAJ yang digelar di Coffe Loka Tumanurung, Jalan Tumanurung, Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa, Rabu (27/9/2023).
Dalam Forum LLAJ itu, mantan Kasat Lantas Polres Bantaeng ini menyuarakan penertiban gepeng.
“Keberadaan gepeng di lampu traffic light mengganggu arus lalu-lintas. Ini perlu disikapi bersama,” ujar AKP Ida Ayu Made.
Selain gepeng, polwan berdarah Bali itu juga mengeluhkan Pedagang Kaki Lima (PK-5) yang berjualan di trotoar jalan. Seperti di Jalan Usman Salengke.
“Dibutuhkan kolaborasi semua pihak terkait untuk mengatasi gepeng dan PK-5,” ungkapnya.
Hal lain yang juga jadi perhatian AKP Ayu Made adalah tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas dengan melibatkan truk besar di Kabupaten Gowa.
Sebagian korban laka yang terlindas oleh truk besar tewas dengan kondisi mengenaskan.
Perwira tiga balok di pundak itu pun menyarankan agar truk roda 6 ke atas dipasangi rank besi samping guna menghindari fatalitas laka.
“Data korban laka sudah hampir 500 orang. Sebagian besar melibatkan truk besar. Makanya, perlu disosialisasikan pemasangan rank besi samping. Termasuk soal pengadaan marka jalan dan pengadaan traffic light guna mengantisipasi kemacetan,” terangnya.
Pertemuan Forum LLAJ tersebut dipimpin oleh Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Gowa, Firdaus.
Selain Kasat Lantas Polres Gowa, pertemuan Forum LLAJ ini juga dihadiri Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulsel, Perwakilan Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Sulsel, Perwakilan PT. Jasa Raharja Cab. Gowa, Perwakilan Bappeda Gowa, Perwakilan Kepala Dinas PU Gowa, Kabid Satpol PP Gowa dan Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup.
Kadishub Gowa, Firdaus mengungkapkan, pertemuan Forum LLAJ ini dalam rangka Ops Lilin Telabang 2022. Mengangkat tema “BERSINERGI MEMBANGUN TRANSPORTASI YANG BERKESELAMATAN“.
“Ada tiga elemen sebagai fokus utama, yaitu kondisi sarana prasarana jalan, penertiban perizinan dan zero accident,” tandas Firdaus.(rus)