PARIGI– Calon Bupati Gowa, Hj Sitti Husniah Talenrang terus bergerak menyapa masyarakat yang bermukim di pelosok. Teranyar, Husniah menyambangi penduduk yang berdomisili di kaki Gunung Bawakaraeng. Tepatnya di Desa Manimbahoi, Kecamatan Parigi.
Di sini, Ketua DPD PAN Gowa itu menggelar acara silaturahmi bersama ratusan warga, Senin malam (15/7/2024).
Uniknya, adik Kabaharkam Mabes Polri, Komjen Pol Fadil Imran tersebut disambut dengan irama gambus. Alat musik tradisional yang dipadukan dengan lagu tempo dulu itu dimainkan dengan epik oleh warga setempat.
Di Desa Manimbahoi, musik gambus masih acap kali digunakan untuk menyambut tamu-tamu penting yang berkunjung ke desa ini.
Musik gambus dimainkan 5 orang. Masing-masing satu orang memetik gambus sambil mendendangkan lagu daerah lawas. Gambus itu dipadukan dengan alat musik tradisional lainnya, rinci-rinci dan gendang, sehingga menghasilkan harmoni irama yang cukup indah didengar.
Husniah Talenrang didampingi tim pemenangannya, duduk berhadapan mendengarkan lantunan lagu tempo dulu.
Ketua Perempuan Amanat (PUAN) Sulsel itu tampak menikmati gelaran musik gambus tradisional. Husniah, tak henti-hentinya semringah, seraya mendokumentasikan momen tersebut menggunakan gawainya.
Turut serta puluhan warga yang hadir juga ikut menikmati.
Pemain alat musik gambus tradisional, Muhammad Nasir Dg Samado saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya sering tampil dengan alat musik gambus pada acara hajatan.
“Tapi baru kali ini kita di saksikan langsung oleh Ketua Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Kabupaten Gowa, Ibu Husniah Talenrang,” ungkap Dg Samado panggilan karib Muhammad Nasir.
Dia juga mengaku, baru pertama kali tampil seperti ini dan itu berlangsung secara tiba-tiba, ada kerabat yang meminta.
“Hanya kerelahan saya dan teman-teman pemusik tradisional karena mendengar kabar dari keluarga, akan datang Ketua PAPPRI Gowa sekaligus calon Bupati Gowa, Husniah Talenrang di desa kami,” bebernya.
Ketua PAPPRI Gowa, Husniah Talenrang mengaku sangat senang menikmati gelaran musik gambus tradisional yang diiringi dengan nyanyian tempo dulu.
“Seiring perkembangan jaman, alat musik gambus sudah jarang dipertontonkan. Padahal itu salah satu budaya yang patut dijaga kelestariannya. Saya berharap ke depan musik Gambus lebih dikembangkan lagi pelestariannya, agar tetap terjaga eksistensinya,” ujarnya.(rus)