GOWA—–Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan membuka secara resmi Musyawarah Daerah (Musda) Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulselbar VII Tahun 2024 di Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Gowa, Jum’at (17/5).
Pada kesempatan tersebut, Bupati Adnan mengapresiasi tema yang diangkat Musda Badko HMI yaitu “Kepemimpinan HMI untuk Indonesia Emas Tahun 2045“.
Menurutnya, tema ini menjadi simbol semangat menyongsong Indonesia Emas 2045. Adnan berkata, dengan tema itu, menunjukkan bahwa organisasi HMI mempersiapkan kadernya untuk bisa mengambil peran yang baik dalam menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045 dimasa yang akan datang.
“Dikatakan Indonesia Emas Tahun 2045, karena diprediksi tahun 2045, Indonesia akan menjadi negara terkuat keempat ekonominya di dunia,” katanyi.
Selain itu, salah satunya adalah adanya bonus demografi yaitu usia produktifnya lebih banyak dari pada usia non produktifnya.
“Melihat situasi yang ada, maka kita di tuntut untuk meningkatkan SDM kita sebab semua negara yang mendapatkan bonus demografi ini dipastikan negara tersebut akan maju, baik ekonominya maupun sumber daya alamnya,” ungkap Adnan.
Lanjut orang nomor satu di Gowa ini bahwa tidak ada suatu negara atau daerah yang maju tanpa adanya keberlanjutan pembangunan dan tidak ada suatu organisasi yang maju tanpa keberlanjutan. Semua itu bisa baik kalau ada yang namanya keberlanjutan apalagi organisasi itu untuk mewadahi peningkatan SDM yang membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Indikator dari keberhasilan SDM membutuhkan waktu minimal 25 tahun baru terlihat investasi yang kita lakukan. Mudah mudahan dengan tema keberlanjutan program yang di gagas oleh ketua Umum Badko HMI Sulselbar bisa membuat HMI sulawesi Selatan dan Barat kedepan semakin maju dengan SDM yang lebih unggul dimasa yang akan datang,” harapnya.
Ketua Umum Badko, Andi Ikram Rifqi mengatakan bahwa Badko HMI adalah Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam yang ditempatkan disuatu wilayah yang merupakan perpanjangn tangan PBHMI namun ketuanya itu dipilih melalui musyawarah daerah terutama di Sulselbar ini.
“Kami dulu itu namanya Badko Indonesia Timur diubah menjadi Badko Sulawesi, diubah lagi menjadi Badko Sulselbarta terakhir menjadi Badko Sulselbar, jadi sudah 4 kali organisasi kami ini berubah nama,” jelasnya.
Tahun ini kata Andi Ikram kalau tidak ada halangan, Badko Sulselbar ini akan dipisah menjadi Badko HMI Sulawesi Selatan dan Badko HMI Sulawesi Barat. Hal ini dikarenakan dalam satu periode kepengurusan kami, cabang Badko HMI sudah memiliki 26 cabang.
“Ini tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama untuk terus bagaimana memaksimalkan organisasi yang ada di beberapa cabang. Bagaimana caranya cabang-cabang yang ada di daerah itu bisa lebih berkembang,” tandasnya.(rus)