PARANGLOE— Sekolah Dasar Inpres (SDI) Mala’lang, Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Gowa melaksanakan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad, SAW 1445 Hijriah, Senin (16/10/2023).
Kegiatan keagamaan itu disambut positif oleh orang tua murid. Mereka dengan antusias menghadiri Maulid Rasulullah tersebut bersama guru dan kepala sekolah.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad,SAW yang mengangkat tema “Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW Sebagai Bekal Membangun Generasi Yang Berwawasan Cerdas dan Berkarakter” itu turut dihadiri oleh Korwil Disdik Kecamatan Parangloe, Tajuddin Dg Bunga, Pengawas Bina SD, Dasang Dg Sutte, Kepala SDN Lebong, Hj Maryam serta Kepala SDI Borisallo, Anggraeny.
Korwil Disdik Kecamatan Parangloe, Tajuddin Dg Bunga saat menyampaikan sambutan mengapresiasi antusiasme orang tua murid dalam menghadiri kegiatan Maulid Nabi Muhammad, SAW di SDI Mala’lang.
“Saya kira kehadiran orang tua murid dalam kegiatan Maulid ini menjadi pertanda positif dalam mempererat silaturrahmi dan kerja sama dengan pihak sekolah,” ujar Tajuddin.
Menurut dia, keterlibatan orang tua tentu saja sangat membantu kemajuan pendidikan di sekolah.
“Banyak terobosan-terobosan yang kita lakukan untuk mendorong keterlibatan orang tua dalam membantu mendorong kualitas pembelajaran. Contohnya inovasi Rukoku. Melalui Rukoku ini, kita mengajak orang tua ikut mengontrol pembelajaran anak-anaknya di sekolah. Jika orang tua dan guru bersatu dan bekerja sama, maka kita yakin akan berdampak pada kemajuan pendidikan di sekolah,” urainya.
Sementara itu, H Patahuddin Dg Lotteng yang diundang membawakan hikmah Maulid memaparkan tentang keistimewaan-keistimewaan sifat Rasulullah yang patut dijadikan contoh atau suri tauladan.
Salah satunya, sifat jujur dan semangat pantang menyerah yang dimiliki Nabi Muhammad,SAW.
“Nabi Muhammad tak pernah menyerah dalam menyebarkan agama Islam meski harus menghadapi banyak cobaan dan peperangan. Rasulullah juga dikaruniai sifat kejujuran. Karena sifat kejujuran itulah, membuat Khadijah jatuh hati dan melamar Nabi Muhammad yang masih berusia 25 tahun. Sementara Khadijah usianya saat itu 42 tahun,” urai Patahuddin.
Keistimewaan sifat Nabi Muhammad, SAW itu lah kemudian dijadikan inspirasi di setiap kegiatan Maulid.
“Bagaimana Maulid itu sebagai momentum dalam membangkitkan semangat Rasulullah sekaligus bentuk menegakkan syiar Islam,” terangnya.
Melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad, SAW SDI Mala’lang ini, Patahuddin Dg Lotteng berharap memberikan semangat kepada orang tua murid untuk mendidik anak-anaknya mencontoh perilaku Rasulullah sejak dini.
“Mulai kecil anak-anak harus dididik dan diberi ilmu perilaku yang mencontoh Rasulullah,SAW,” imbuhnya.
Usai hikmah Maulid dilanjutkan dengan pembacaan doa. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah di SDI Mala’lang ditutup dengan pembagian kanre maudu.
Kepala SDI Mala’lang, Hj Dinarwati Dg Ngai mengungkapkan, peringatan Maulid Nabi Muhammad merupakan program rutin dilaksanakan sekolahnya setiap tahun. Untuk Maulid kali ini, ada puluhan bakul maudu disiapkan.
“Alhamdulillah, kegiatan rutin Maulid Nabi Muhammad, di sekolah kami ini senantiasa disambut positif oleh orang tua,” tandasnya.(rus)