Sosialisasi Pendidikan Pemilih adalah Pintu Masa Depan Demokrasi

Avatar photo

Oleh : Dr Suardi Mansing, S.Pd.I, M.Pd.I. (Komisioner KPU Gowa-Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas, & SDM)

Gowa, Jumat 15 November 2024

Untuk menciptakan sebuah demokrasi yang sehat, pendidikan pemilih menjadi kunci untuk memastikan bahwa setiap warga negara dapat berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab dalam proses politik.

Sehingga sosialisasi pendidikan pemilih harus mampu menjadi pustaka informasi dan wawasan yang diperlukan bagi masyarakat untuk memahami hak dan kewajiban mereka sebagai pemilih, serta menjadi wadah yang memungkinkan pemilih untuk membuat keputusan yang bijaksana dalam pemilihan.

Dengan menyiapkan pemilih yang cerdas dan kritis, itu artinya sosialisasi pendidikan pemilih telah membuka pintu bagi masa depan demokrasi yang kuat dan berkelanjutan.

Sebagai negara demokrasi, Indonesia memiliki tantangan yang unik dalam memastikan partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik.

Tingkat pendidikan dan literasi politik yang bervariasi, sosialisasi pendidikan pemilih menjadi sangat penting untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat saat pemilihan berlangsung.

Selain itu, pendidikan pemilih juga berperan penting dalam memperkuat budaya demokrasi dan memupuk rasa tanggungjawab setiap warga negara.

Melalui sosialisasi pendidikan pemilih yang efektif, masyarakat akan memahami hak dan kewajiban mereka, serta memiliki kemampuan untuk mengevaluasi setiap calon yang ikut kontestasi pada sebuah pemilihan, serta mengevaluasi isu dan program yang ditawarkan.

Baca Juga:  KPU Gowa Coklit Bupati- Wabup

Hal tersebut tidak hanya akan meningkatkan kualitas partisipasi pemilih, tetapi juga mendorong atau “memaksa” setiap calon pemimpin dan partai politik untuk memprioritaskan kepentingan publik dalam platform visi, misi, serta program yang mereka tawarkan kepada masyarakat sebagai pemilih.

Hal tersebut karena sejak awal, sosialisasi dan pendidikan pemilih didesain dengan salah-satu tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesadaran warga negara dalam berpolitik, karena penting untuk memastikan bahwa setiap orang memahami pentingnya peran mereka dalam proses demokrasi dan bagaimana keputusan mereka di bilik suara dapat berdampak pada masa depan bangsa dan negara.

Melalui sosialisasi pendidikan pemilih yang komprehensif, masyarakat akan menyadari bahwa hak pilih mereka adalah amanah yang harus digunakan secara bijaksana.

Mereka akan memahami isu-isu utama yang mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari, serta bagaimana untuk mengevaluasi calon dan program yang ditawarkan. Dengan demikian, warga negara akan menjadi pemilih yang lebih cerdas dan terlibat aktif, yang pada akhirnya akan memperkuat demokrasi di Indonesia.

Namun demikian, keberhasilan sosialisasi pendidikan pemilih membutuhkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat sipil.

Baca Juga:  Debat Perdana, IKAPPI Gowa Nilai Program Pasangan AURAMA Lebih Menyentuh dan Realistis

Pemerintah, melalui lembaga-lembaga terkait seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan lainnya, memiliki tanggungjawab untuk merancang dan mengimplementasikan program sosialisasi yang komprehensif dan akuntabel.

Di sisi lain, organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan pemimpin komunitas juga memainkan peran penting dalam menyebarluaskan informasi dan mendorong partisipasi aktif setiap masyarakat, karena mereka dapat menjangkau kelompok-kelompok yang sulit dijangkau oleh pemerintah dan penyelenggara, serta menyediakan perspektif yang lebih dekat dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.

Kolaborasi yang erat antara pemerintah, penyelenggara dan masyarakat, sosialisasi pendidikan pemilih dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan memastikan bahwa setiap warga negara memiliki akses yang setara terhadap informasi dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menjadi pemilih yang cerdas dan bertanggungjawab.

Kolaborasi dengan semua pihak menjadi sangat urgen karena mengingat hambatan-hambatan dalam pelaksanaan sosialisasi pendidikan pemilih, seperti:

1. Aksesibilitas, salah satu tantangan utama adalah memastikan bahwa sosialisasi dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok-kelompok yang terpinggirkan secara geografis, ekonomi, atau sosial. Hal itu membutuhkan upaya khusus untuk merancang pendekatan sosialisasi yang efektif dan menjangkau semua warga negara.

2. Literasi politik, tingkat literasi politik di masyarakat yang bervariasi juga menjadi tantangan tersendiri. Sosialisasi harus mampu menyesuaikan materi dan metode penyampaian agar dapat dipahami dengan baik oleh pemilih dengan latar belakang dan kemampuan yang beragam.

Baca Juga:  Calon Perseorangan di Pilkada Gowa Wajib Kumpulkan 42.122 Dukungan KTP

3. Sumber daya, ketersediaan sumber daya, baik finansial maupun sumber daya manusia, juga menjadi tantangan yang harus dihadapi. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sipil diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan jangkauan sosialisasi yang optimal.

Olehnya karena itu, pada kesimpulannya, bahwa sosialisasi pendidikan pemilih secara jelas menjadi pintu masa depan demokrasi, baik atau tidaknya demokrasi dimasa yang akan datang, itu bergantung pada bagaimana proses sosialisasi pendidikan pemilih yang dirancang dan dilaksanakan hari ini dan secara konsisten terus berlanjut.(*)

Catatan: Ditulis disela-sela monitoring Bimbingan Teknis Pemungutan dan Penghitungan Suara bagi KPPS Pilkada Serentak 2024.

news-0312

yakinjp


sabung ayam online

yakinjp

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

judi bola online

slot thailand

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

ayowin

mahjong ways

judi bola online

5066

5067

5068

5069

5070

8076

8077

8078

8079

8080

8081

8082

8083

8084

8085

8801

8802

8803

8804

8805

8806

8807

8808

8809

8810

8811

8812

8813

8814

8815

8881

8882

8883

8884

8885

8886

8887

8888

8889

8890

8891

8892

8893

8894

8895

8941

8942

8943

8944

8945

8946

8947

8948

8949

8950

8951

8952

8953

8954

8955

8896

8897

8898

8899

8900

5081

5082

5083

5084

5085

8041

8042

8043

8044

8045

8046

8047

8048

8049

8050

8821

8822

8823

8824

8825

8826

8827

8828

8829

8830

8831

8832

8833

8834

8835

8901

8902

8903

8904

8905

8906

8907

8908

8909

8910

8911

8912

8913

8914

8915

8956

8957

8958

8959

8960

8961

8962

8963

8964

8965

8966

8967

8968

8969

8970

5056

5057

5058

5059

5060

5086

5087

5088

5089

5090

5091

5092

5093

5094

5095

8011

8012

8013

8014

8015

8016

8017

8018

8019

8020

8021

8022

8023

8024

8025

8026

8027

8028

8029

8030

8841

8842

8843

8844

8845

8916

8917

8918

8919

8920

8921

8922

8923

8924

8925

8926

8927

8928

8929

8930

8971

8972

8973

8974

8975

8976

8977

8978

8979

8980

8981

8982

8983

8984

8985

8031

8032

8033

8034

8035

8036

8037

8038

8039

8040

8846

8847

8848

8849

8850

8931

8932

8933

8934

8935

8936

8937

8938

8939

8940

8986

8987

8988

8989

8990

8991

8992

8993

8994

8995

8851

8852

8853

8854

8855

8856

8857

8858

8859

8860

8861

8862

8863

8864

8865

8866

8867

8868

8869

8870

8871

8872

8873

8874

8875

8876

8877

8878

8879

8880

8996

8997

8998

8999

9000

news-0312