Niaga  

Pertamina bersama Dirjen Migas Bagikan Paket Konversi BBM ke BBG kepada Petani Sasaran di Gowa

GOWA – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi sebagai Subholding Commercial & Trading dari PT Pertamina (Persero) bersama Dirjen Migas Kementerian ESDM, dan Komisi VII DPR RI bersinergi melaksanakan pembagian 1.091 paket konverter kit Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk Petani Sasaran di kabupaten Gowa.

Acara yang dilaksanakan di Gedung De’Bollo Kecamatan Somba Opu Gabupaten Gowa pada 12 Oktober 2023. menjadi bagian dari program transisi energi skala mikro untuk membuat petani semakin efisien dalam menggunakan bahan bakar dan mempermudah akses mendapatkan bahan bakar tersebut.

Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi yang diwakili oleh Sales Branch Manager Rayon 1 Sales Area Sulawesi Selatan dan Barat, Hendra Saputra mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Pemerintah Kabupaten Gowa untuk menjalankan tugas pendistribusian LPG dalam program konversi BBM ke LPG untuk nelayan dan petani sasaran 2023.

“Semoga melalui program ini kita bisa memberikan kemanfaatan kepada masyarakat, khususnya petani sasaran.

Program ini merupakan konversi dari penggunaan yang semula menggunakan bahan bakar minyak sekarang Petani bisa menggunakan bahan bakar gas atau menggunakan LPG yang secara wadah lebih mudah dibawa dan aman,” ujar Hendra.

Baca Juga:  Ditjen Migas Bersama Pertamina Sulawesi Melakukan Monev Langsung ke Pangkalan LPG 3 Kg di Kota Makassar

Dirjen Migas Kementerian ESDM yang diwakili oleh Inspektur Migas Ahli Muda Safriyanto mengatakan, bahwa kegiatan pendistribusian paket konversi BBM ke BGG sebetulnya sudah berlangsung selama lima tahun mulai dari tahun 2019 sampai 2023. Kali ini Kabupaten Gowa dijadikan sebagai lokasi sosialisasi.

“Ini adalah kegiatan dari Kementerian ESDM yang bermitra antara DPR dan Kabupaten Gowa, kita tahu bahwa Gowa merupakan salah satu lumbung beras di Sulsel. Makanya distribusinya tersebar di beberapa kecamatan sesuai usulan dari pemerintah daerah.” katanya.

Safriyanto menjelaskan bahwa untuk tahun ini pihaknya mendistribusikan 1.091 paket BBG, dan khusus di Kabupaten Gowa ada 58 paket yang diserahkan langsung kepada masyarakat.

Tujuannya tidak lain adalah untuk memberikan solusi penyediaan alternatif yang ramah lingkungan dan membatu ekonomi masyarakat pertani.

“Program Konversi BBM ke BBG Tahun 2023 ini, untuk Petani Sasaran sebanyak 39.000 paket yang telah didistribusikan di 69 Kab/Kota.” tuturnya saat memberikan sambutan

Baca Juga:  Pertamina Patra Niaga Sulawesi Salurkan Bantuan Air Bersih Untuk Masyarakat Terdampak Bencana Kekeringan di Maros

Sementara itu Waki Bupati Gowa, H. Abdul Rauf Malagani mengapresiasi program paket konversi BBM ke BGG karena tentunya sangat membantu masyarakat Kabupaten Gowa, apalagi di musim kemarau dan El Nino yang melanda hampir sebagian wilayah Sulawesi.

“Adanya bantuan ini tentu akan lebih membantu masyarakat untuk pertanahannya, dan kita berharap bahwa bantuan ini tepat sasaran digunakan oleh masyarakat Kabupaten Gowa,” ungkap Abdul Rauf.

Agus, salah seorang Petani yang hadir dalam acara tersebut mengatakan dirinya sangat senang dengan adanya program konversi ini.

“Kami para Petani senang bisa menerima program konversi ini, dengan adanya program ini kami lebih mudah mendapatkan bahan bakar khususnya LPG 3 Kg yg diperuntukan sebagai bahan bakar mesin pompa untuk mengairi sawah kami.” jawabnya dengan sumringah.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan penggunaan LPG ini lebih ramah lingkungan.

Baca Juga:  Perkuat Penggerak Energi Negeri, Pertamina Gelar PEN 6.0 di Makassar

“Pemakaian gas LPG emisinya lebih sedikit dibandingkan dengan BBM,” ujarnya.

Fahrougi menambahkan, saat ini hampir seluruh desa di Sulawesi sudah memiliki pangkalan dengan adanya inisiatif program One Village One Outlet (OVOO) LPG diharapkan semua kebutuhan nelayan dan petani dapat tercover dan dengan adanya konversi BBM ke LPG diharapkan juga dapat mengurangi pembelian BBM menggunakan jerigen di SPBU oleh petani dan nelayan. ***