JENEPONTO – Curhatan datang dari anak Haruna Dg. Talli, terdakwa dalam kasus korupsi pembangunan pasar rakyat di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Dalam unggahan yang menghiasi akun Facebook-nya, anak tersebut membagikan kegelisahan dan kesedihannya atas peran yang ditimpakan kepada orangtuanya.
Ia merasa bahwa orangtua tercintanya telah dijadikan sebagai tumbal dalam permainan licik yang melibatkan pihak-pihak lain. Ungkapan luka dan kekecewaannya merefleksikan betapa sulitnya menjalani situasi ini dan menyoroti duka yang dirasakan ketika keyakinan terbalik menjadi pengkhianat dari belakang.
“Wahai tuan bagaimana puas maki toh! Perbuatan yang mu lakukan malah orang lain yang jadi tumbalnya, Andai waktu itu hari tidak ada orang tolol kayak paceku (ayahku) mungkin bagaimana derita mu tapi untung orangtuaku bodo makanya gampang mu jadikan tumbal mu dari permainan licik mu. Selama ini tidak pernah ka untuk mau koar-koar dimana-mana cuman sakit sekali hati ku ketika mu kasih begini orangtuaku. Berapa tahun orangtua ku mu tanggung ngi permainan mu. Tidak butuh ja apa-apa dari Tuan terhormat cuman butuh ka pertanggungjawaban mu. Mungkin permasalahan ini menjadi saksi bahwa teman sendiri yang menusuk dari belakang,” ujarnya melalui postingannya di akun Facebook.
Curhatan yang dituliskan di akun Facebook tersebut mendapat banyak tanggapan dari netizen yang memberikan doa kepada keluarga Haruna Talli setelah tersandung kasus korupsi pasar rakyat.
“Yang sabarki, tidak ada perbuatan sekecil apapun itu tidak dibalas oleh Allah. Bisa saja dia lolos di pengadilan dunia tapi tidak dengan pertanggungjawaban di akhirat. Saya yakin Muh Haruna Talli adalah orang yang kuat dan sabar menghadapi semuanya,” ujar @Riswandi A*** dalam komentarnya.
Anak Haruna, Hilda Pratiwi Jaya pun membalas komentar tersebut dan mengatakan. “Tidaklah mudah untuk bersabar, tapi mari kita usahakan semoga kita dapat melewati cobaan ini. Orang-orang mungkin menganggap dia bersalah karena tertangkap, tapi mereka tidak tahu siapa sebenarnya di balik semua ini. Biarkanlah orang berbicara, biarkanlah mereka berkoar-koar, kita hanya berdoa semoga tidak ada lagi yang menjadi korban kebodohan dan kejahatan orang jahat. Tetaplah tegar, berusaha sabar, dan kuat,” tulis Hilda Pratiwi Jaya.
Ada lagi netizen yang berkomentar dipostingannya ia mengatakan agar Hilda Pratiwi Jaya dan sekeluarga diberikan kesabaran.
“Yg sabarki sayang, cepat atau lambat semuanya akan terungkap jika Tuhan menghendaki. Keadilan pasti akan terlihat dengan sendirinya bila doa-doa kita, keluarga, dan semua orang terkabul oleh Allah. Insya Allah. Amin,” ungkap @Muliana Ni’**.
Sebelumnya, pelaku tindak pidana korupsi yang terlibat dalam pembangunan pasar di Lassang-Lassang, Desa Arungkeke, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto, yakni Haruna Dg. Talli Bin Karim, menjalani eksekusi oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Jeneponto pada hari Rabu, 5 Juli 2023.
Haruna Dg. Talli, yang diduga terlibat dalam kasus korupsi tersebut pada tahun 2017, mengungkapkan pengakuannya saat dibawa ke Rutan Kelas I Makassar. Ia menyebutkan bahwa dirinya menjadi tersangka korupsi atas perintah Wakil Bupati Jeneponto yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai NasDem.
Namun, setelah nama wakil bupati Jeneponto disebut, publik meminta agar Kejaksaan Negeri Jeneponto menyelidiki semua pihak yang terlibat dalam pembangunan pasar rakyat tersebut.***