PARANGLOE–Lokasi bekas galian tambang di Sungai Jeneberang membawa petaka. Dalam dua hari, dua warga tewas tenggelam di lokasi yang berbeda.
Kejadian pertama dialami Dg Mappa. Warga Desa Bontokassi, Kecamatan Parangloe, Gowa itu tewas di bekas galian tambang yang ada di Sungai Jeneberang, Rabu (25/10/2023).
Sehari berselang kemudian, tepatnya, Jumat (27/10/2023) giliran Hasrullah, warga Desa Bontosunggu, Kecamatan Bajeng meregang nyawa di lokasi bekas galian tambang di Sungai Jeneberang.
Hasrullah bersama rekan-rekannya yang sedang tes jalur off road mengalami nasib nahas di bekas galian tambang di Sandpocket 3, Dusun Tombongi, Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe. Kejadiannya, sekitar Pukul 15.30 WITA
Mobil jenis Hardtop yang ditumpangi Hasrullah beserta dua rekannya terperosok dan tenggelam di dalam bekas galian tambang sedalam 5 meter.
Alhasil, Hasrullah tewas di tempat kejadian. Sementara, satu orang rekannya mengalami kritis.
Hasrullah bersama rekannya yang kritis sempat dibawa ke Puskesmas Parangloe, sebelum dirujuk ke RSUD Syekh Yusuf, Sungguminasa.
Kepala Puskesmas Parangloe, Kartikasari Masting yang dikonfirmasi membenarkan kejadian ini.
“Ada dua yang sempat dibawa ke Puskesmas. Satunya sudah meninggal dunia. Sementara yang satu korban lagi kritis sehingga dirujuk ke Kallongtala,” ucap Kartikasari.
Kapolsek Parangloe, AKP Muhammad Tang yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, peristiwa ini telah ditangani.
“Untuk data lengkapnya nanti sama Kanit Reskrim. Saya sementara kawal ini korban di RSUD Syekh Yusuf,” ucapnya.(rus)