Ketua Komisi VIII DPR RI Gelar Reses di Desa Belabori

Avatar photo

GOWA–Ketua Komisi VIII DPR RI, H Ashabul Kahfi menggelar reses (Kundapil) di Desa Belabori, Kecamatan Parangloe, Gowa, Minggu (8/10/2023).

Kegiatan reses tersebut dihadiri oleh ratusan warga setempat. Sejumlah caleg PAN yang bertarung di Pemilu 2024 mendatang ikut hadir mendampingi Ashabul Kahfi.

Yakni Caleg PAN DPRD Sulsel Dapil 3 Gowa-Takalar, Muhammad Idris Dg Rumpa dan Caleg PAN DPRD Gowa, Ir Zakir Dg Lengu yang bertarung di Dapil 2 meliputi Kecamatan Parangloe, Bontomarannu, Pattallassang, Manuju.

Ashabul Kahfi tiba di lokasi reses sekitar Pukul 14.00 WITA. Kedatangannya disambut hangat oleh konstituen terutama ibu-ibu yang sejak pagi menunggunya.

Dalam reses tersebut, Ashabul banyak berdialog dengan masyarakat setempat. Terutama terkait dengan tugas, pokok dan fungsi (Tupoksi) Komisi VIII DPR RI yang membidangi Sosial, Keagamaan, Perempuan dan Anak.

Baca Juga:  Ketua Komisi VIII DPR RI Gelar Reses di Desa Belabori

Di pihak warga pun juga mengutarakan beberapa masalah ke Ashabul Kahfi. Seperti bantuan PKH, BPNT, Imam Masjid. Juga Majelis Taklim

“Kedepan Kelompok Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial itu wajib berusia di atas 40 tahun. Dengan pertimbangan bahwa usia di bawah 40 tahun itu masih usia produktif sehingga dianggap tidak layak mendapatkan bantuan,” ungkap Ashabul Kahfi.

Ketua DPW PAN Sulsel ini juga membeberkan pelbagai masalah dalam penyaluran bantuan sosial di tengah masyarakat. Seperti BPNT. Banyak KPM yang mengadukan tentang e-Waroeng.

“Disini saya tegaskan, bahwa penerima BPNT tidak wajib berbelanja di e-Waroeng yang ditunjuk,” tegasnya.

Selain soal bantuan sosial, ada juga warga yang bermukim di kawasan Transmigrasi Parangpungallu mempertanyakan mengenai status lahan mereka yang ditempati.

Baca Juga:  Wakili Ketua Komisi VIII DPR RI, Muhammad Idris Buka Pelatihan Berbasis Kompetensi

“Kami ini korban longsor Gunung Bawakaraeng sejak 2003 lalu menempati lahan Trans Parangpungallu. Hanya sampai saat ini belum memiliki alas sertifikat. Sementara ada oknum yang biasa datang mengklaim kalau lahan yang kita tempati ini miliknya,” keluh warga bernama, Hartati.

Caleg PAN DPRD Sulsel, Muhammad Idris Dg Rumpa pun angkat bicara. Ia menyatakan kesiapan membantu menyelesaikan status lahan bagi warga Trans Parangpungallu.

“Sebenarnya masalah sertifikat lahan di kawasan Transmigrasi itu cukup sederhana. Tinggal bagaimana dikoordinasikan dengan baik kepada pemerintah setempat. In Sya Allah, harapan warga Trans Parangpungallu kita siap perjuangkan. Bila perlu dibantu hingga mendapatkan sertifikat secara gratis,” ungkapnya.

Hal senada juga dikatakan Caleg PAN Muh Zakir Dg Lengu. Ia bilang bahwa persoalan lahan untuk warga Trans Parangpungallu itu sudah pernah ditangani saat dirinya menjadi anggota DPRD Gowa pada pemilu 2009 silam.

Baca Juga:  Pantau Penghitungan Suara di PPK Parangloe, Wakapolres Gowa Harap Berjalan Aman dan Lancar

“Waktu saya jadi anggota DPRD Gowa hal ini sudah saya perjuangkan. Ini pun akan menjadi atensi utama jika kelak saya terpilih. Kita akan kolaborasikan. Saya di DPRD, saudara saya Idris di DPRD Provinsi,” tandasnya.

Acara reses Ashabul Kahfi di Desa Belabori diakhiri dengan penyerahan empat buah alat olahraga berupa bola voli dan bola kaki kepada perwakilan generasi muda. (rus)