GOWA—-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa memberikan penghargaan kepada 20 Mahasantri terbaik.
Pemberian penghargaan ini dilakukan oleh Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan dan wakilnya H Abd Rauf Malaganni di sela-sela Milad Lembaga Pendidikan Mahasantri (LPM) yang Ke-2 Tahun di Masjid Adnan Nur Ichsan, Lembaga Pendidikan Mahasantri, Limbung, Kecamatan Bajeng, Senin, 18 November 2024.
20 mahasantri terbaik yang menerima penghargaan terdiri dari 10 putra dan 10 putri. Yaitu untuk putra, Muhammad Firham S. dari Desa Bili-Bili Kecamatan Bontomarannu, Muhammad Irham dari Desa Lauwa, Kecamatan Biringbulu, Muhammad Ilyas dari Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju, Muhammad Khairul Al Amin dari Desa Gentungang, Kecamatan Bajeng Barat, Irwan Maulana S dari Desa Lembang Parang, Kecamatan Barombong, dan Mujadil Haq dari Desa Panciro, Kecamatan Bajeng.
Kemudian, Rahmat Hidayat dari Desa Bontolangkasa, Kecamatan Bontonompo, Muhammad Al Fitrah dari Desa Samata, Kecamatan Somba Opu, Abdul Razak dari Desa Mandalle, Kecamatan Bajeng Barat, dan Mursalim dari Desa Gentungang, Kecamatan Bajeng Barat.
Sedangkan, terbaik Mahasantri Putri yakni Nur Aisyah dari Desa Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Fitrah Madinah AM dari Desa Tamarunang, Kecamatan Tombolopao, Murniati dari Desa Kale Barembeng, Kecamatan Bontonompo dan Sahidatul Adawiyah, dari Kecamatan Tompobulu.
Selanjutnya, Fitriani dari Desa Bonto Bu’dung, Kecamatan Tompobulu, Septia Reski dari Desa Kale Bajeng, Kecamatan Bajeng, Dini Andi Narti dari Kecamatan Bungaya, Anita Sri Restuti AM dari Desa Pa’bentengang Kecamatan Bajeng, Siti Nurhidayah dari Kelurahan Bontoramba, Kecamatan Bontonompo Selatan, dan Sri Irnawati dari Desa Pencong, Kecamatan Biringbulu.
Bupati Adnan mengaku bersyukur karena program yang dicanangkannya ini mampu berjalan dengan baik dan menghasilkan mahasantri-mahasantri terbaik.
“Hari ini kita bersyukur karena LPM ini terus dapat berjalan sesuai dengan harapan dan cita-cita kita. Meskipun dulu banyak yang pesimis apakah ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan yang ada. Tetapi dengan niat yang tulus, niat yang ikhlas, Alhamdulilah ini dapat terus berjalan sesuai dengan harapan dan cita-cita kita bersama,” ungkapnya.
Orang nomor satu di Gowa itu menyampaikan, setelah tiga tahun di LPM ini, para mahasantri satu tahun kedepan akan mulai berkuliah di UIN Alauddin Makassar sesuai dengan kerja sama yang ada. Sehingga untuk melancarkan proses pembelajaran, Pemkab Gowa akan mulai menyeleksi para calon mahasantri angkatan atau generasi kedua.
“Tahun depan sesuai kerja sama kita 3 tahun mahasantri mondok di tempat ini dan satu tahunnya mereka akan di UIN Alauddin Makassar. Jadi saya sudah minta ke Kadis Pendidikan bahwa tahun depan kita sudah melakukan seleksi lagi untuk gelombang kedua. Sehingga ketika angkatan pertama ini mulai pindah ke UIN Alauddin maka angkatan kedua sudah bisa masuk,” jelas Adnan.
Bupati dua periode itu berharap, program Mahasantri ini dapat terus dilanjutkan karena sangat berdampak terhadap peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Gowa.
“Meskipun tiga bulan lagi kami berakhir, tapi Insyaallah segalanya sudah dipersiapkan untuk angkatan kedua. Semoga kita semuanya memiliki pikiran yang sama karena tidak ada keberhasilan di suatu daerah dan negara tanpa keberlanjutan pembangunan, tapi semua itu bisa terwujud jika pembangunan di suatu daerah berlanjut terus,” harap Adnan.
Wakil Dekan III Kemahasiswaan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) Universitas Islam Negeri (UIN), Syahrir Karim mengatakan pihaknya akan terus memegang amanah dengan baik. Pasalnya program yang dicetuskan oleh Pemkab Gowa ini merupakan gagasan dan ide yang sangat baik dan tidak bisa dilupakan.
“Pertama gagasan pendidikan gratis itu lahir dari Kabupaten Gowa, kemudian ditambah Mahasantri ini patut kita apresiasi yang bahkan sudah sampai ke kementrian pendidikan. Alhamdulillah amanah ini kami sudah jalankan dan UIN Alauddin melalui Fakultas Ushuluddin dan Filsafat akan secara maksimal menjalankan ini semua karena kami membutuhkan dan telah menyiapkan SDM yang cukup,” sebutnya.
Ditempat yang sama, salah satu Mahasantri Terbaik, Irwan Maulana dari Kecamatan Barombong mengaku, dengan mendapatkan penghargaan terbaik tentu menjadi suatu kebanggaan untuk dirinya pribadi. Menurutnya dengan prestasi tersebut akan menjadi motivasi untuk belajar lebih baik lagi dan tidak berpuas diri.
“Tentu menjadi yang terbaik sudah menjadi impian setiap mahasantri yang ada dan itu dibutuhkan perjuangan, pengorbanan dan istiqomah serta selalu mentaati segala aturan yang ada sehingga bisa disiplin untuk selalu belajar,” katanya.
Dirinya menyebut, kehadiran program ini sangat terbantu karena dirinya dapat mengeyam pendidikan dengan gratis, dan bisa menjadi penghafal Qur’an. Olehnya, ia berharap Mahasantri ini bisa terus berlanjut untuk generasi-generasi selanjutnya.
“Saya pribadi selaku mahasantri ingin tetap program ini dilanjutkan dan semoga ada generasi Qur’ani setiap desa yang diutus dan menjadi kebanggaan masyarakat Gowa, serta menjadikan Gowa sebagai generasi yang selalu dekat dengan Alquran, serta menjadi kebanggaan bangsa, nusa dan agama dan tentunya untuk masyarakat Kabupaten Gowa sendiri,” tandasnya.(rus)