GOWA—-Jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa melaksanakan Rapat Koordinasi High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Gowa untuk memastikan ketersediaan bahan pokok sekaligus menekan kenaikan harga.
Rapat tersebut dipimpin langsung Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan didampingi sang wakil, Abd Rauf Malaganni di Baruga Karang Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, Kamis (19/12/2024).
Dalam rakor TPID itu, Bupati Adnan minta agar oknum penimbun bahan pokok ditindak tegas. “Jika ditemukan oknum-oknum yang curang seperti menimbun atau menyimpan agar bisa menaikkan harga segera berikan sanksi tegas,” tegas Adnan.
Bupati dua periode itu menyampaikan, stabilitasi harga kebutuhan pokok menjadi hal penting pada momen Natal dan Tahun Baru atau Nataru.
Karena itu, dirinya mengimbau agar TPID Gowa segera melakukan operasi pasar agar mampu menekan kenaikan harga. Menurutnya jika kenaikan masih dibawa 10 persen maka masih normal, namun jika sudah diatas 10 persen maka perlu dilakukan langkah antisipasi.
Ia menyebutkan, sejauh ini ada beberapa komoditi yang harganya melonjak. Salah satu komoditi yang dianggap mengalami kenaikan yakni ayam broiler.
Sebelumnya harga ayam broiler Rp38.500 per kg, kini menjadi Rp41.000. Begitu pun bawang merah. Naik dari harga Rp27.000 menjadi Rp30.000.
“Ini yang perlu dilakukan operasi pasar. Mengingat, kenaikan sudah diatas 10 persen. Jadi segera lakukan dalam 1-2 hari ini bersama jajaran Polres Gowa dan Kodim 1409,” imbuhnya.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulsel, Wahyu Purnama mengatakan Kabupaten Gowa yang masuk dalam perhitungan Kota Makassar mengalami inflasi 0,18 (mtm), dimana masih terpantau terjaga dalam sasaran.
“Pada beberapa komoditas pangan strategis di Gowa memang mengalami kenaikan namun masih dalam tahap rendah seperti daging ayam ras, telur dan bawang merah. Namun ini sinyal karena permintaan akan cenderung meningkat jelang Nataru ini sehingga langkah antisipasi memang perlu dilakukan terlebih curah hujan yang tinggi,” jelasnya.
Salah satu yang bisa dilakukan kata Wahyu Purnama yakni melakukan gerakan pangan murah. Seperti yang rutin dilakukan Pemkab Gowa dan pemanfaat fasilitas distribusi pangan.(rus)