GOWA — Percepatan penurunan stunting di Kabupaten Gowa masih menjadi perhatian penuh pemerintah daerah dan stakeholder terkait.
Berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa terus memperkuat peran Puskesmas serta tenaga gizi dalam menurunkan angka stunting.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan dihadapan ahli gizi dan dokter dalam seminar perecepatan penurunan angka stunting di Baruga Karaeng Galesong, kantor bupati Gowa, Jumat (28/7/2023) lalu menuturkan, tugas besar dokter hingga ahli gizi tingkat Puskesmas dalam penurunan stunting di Kabupaten Gowa amat sangat penting.
“Penanganan penurunan stunting di Kabupaten Gowa hingga kini menjadi tugas besar bagi kepala Puskesmas, tugas besar bagi ahli gizi, tugas besar bagi para dokter di semua Puskesmas di wilayah Kabupaten Gowa,” ujar Priska.
Untuk menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Gowa yang saat ini berada pada angka 33 persen kata Priska, Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa tidak bisa bekerja sendiri. Pihaknya membutuhkan stakeholder, para Kepala Puskesmas, Ahli Gizi hingga dokter yang peduli.
“Kita masih berada di angka 33% tertinggi di Provinsi Sulawesi Selatan dan zona merah, sehingga TP PKK Kabupaten Gowa tidak bisa bekerja sendiri,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, drg Abd Haris menuturkan, sebanyak 78 peserta yang mengikuti seminar ini merupakan para Kepala Puskesmas dan tenaga pelaksana gizi Se-Kabupaten Gowa.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk lebih meningkatkan peran dan kompetensi dari masing-masing kader PKK maupun Kader Posyandu di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.
Para peserta akan memperoleh materi terkait dengan penanganan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Gowa oleh Pakar Gizi masyarakat, Dr dr Tan Shot Yen.(rus)