MAKASSAR – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi berhasil memborong 4 penghargaan dalam ajang Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2023 yang diselenggarakan pada Kamis (22/3) di Surakarta. Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) adalah ajang diseminasi pengetahuan dan penghargaan bagi pelaku bisnis berbagai industri atas komitmen, dedikasi, dan inovasinya dalam melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Pada ISRA 2023 ini, raihan penghargaan yang diperoleh oleh Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi antara lain yaitu Platinum Award untuk kategori economic empowerment untuk program Community Development DPPU Hasanuddin, Gold Award untuk kategori climate change mitigation and adaptation untuk program Community Development Fuel Terminal Parepare, dan 2 penghargaan Gold Award untuk program Community Development IT Makassar untuk kategori economic empowerment dan education.
Area Manager Communication, Relations & CSR Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan penghargaan ini merupakan salah satu bukti bahwa PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi selalu berkomitmen dalam menjalankan program corporate social responsibility sebagai salah satu solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Hal ini juga sesuai dengan pemetaan sosial yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam melihat dan memetakan masalah-masalah sosial masyarakat yang ada.
“Melalui ajang penghargaan seperti ini, ini pun menjadi bentuk komitmen kami bahwa program-program pengembangan masyarakat yang kami inisiasi bersama para local hero di wilayah terdekat unit operasi diapresiasi serta menunjukkan bahwa program-program kami memiliki dampak sosial yang positif sehingga diharapkan kemandirian ekonomi sebagai salah satu indikator utama terwujud khususnya bagi masyarakat yang berada di sekitar unit operasi kami,” ujarnya.
Sekilas tentang Program Pemberdayaan Masyarakat Pertamina Sulawesi di Ajang ISRA 2023
Pada ajang tersebut, program Community Development dari DPPU Hasanuddin yaitu Cindakko Menyala (Mandiri Energi, Jaya Sumber Daya Alam dan Lengkap Nutrisi) mendapatkan Platinum Award yang merupakan raihan tertinggi dari kategori yang ada. Program ini telah diinisiasi dari tahun 2020 dengan fokus tujuan adalah memberdayakan masyarakat sekitar di dusun cindako yang memiliki keterbatasan akses, komunikasi, kesehatan, pendidikan dan keterjangkauan pelayanan lainnya.
Program perbaikan dan peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat diawali dengan pembibitan lahan kopi seluas 55 Hektar, sebanyak 22.000 bibit pohon kopi ditanam dan dikelola oleh sekitar 60 petani kopi di Cindako. Optimalisasi mata pencaharian lokal masyarakat dalam mencari madu hutan juga dikembangkan kearah pembudidayaan. Lebah Apis Cerana dan Lebah Trigona (lebah tanpa sengat) dibudidayakan dengan skala masyarakat, sehingga sistem panen madu lebih efektif dan efisien.
“Kami bersyukur atas apresiasi yang diberikan kepada Pertamina Regional Sulawesi. Cindako ini juga merupakan salah satu dusun prioritas kami dalam mengebangkan kemandirian energi. Energi baru terbaharukan (EBT) berbasis tenaga surya sudah kita kembangkan disini. Sehingga energi bersih ini telah digunakan sebagai salahasatu penerangan fasilitas umum masyarakat”, ujar Fahrougi.
Tak lupa juga tiga penghargaan lainnya yang diperoleh meliputi program Kampung Biogas di Bacukiki Fuel Terminal Pare-Pare yang berhasil meraih Gold Award dengan berfokus pada pengembangan biogas sebagai energi baru terbaharukan yang telah dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 20 rumah tangga dan juga mendorong rantai ekonomi bagi kelompok pertanian skala rumahan dan produksi UMKM masyarakat sekitar kedepannya.
Dua penghargaan Gold Award diraih oleh IT Makassar pada kategori economic empowerment dan education. Sekolah anak percaya diri (SAPD) salah satu program yang merupakan wadah dan sarana trauma healing bagi anak-anak untuk memulihkan mental dan jiwa dari trauma kekerasan yang pernah dialaminya. Pencapaian atas program ini setidaknya sudah menginisiasi menjadi pusat belajar anak dan meningkatkan kepercayaan diri anak sebesar 93% dan mendapatkan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebesar 3,5 yang berarti sangat baik dan diterima oleh masyarakat.
“Langkah program ini tak lepas juga dari peran pemerintah setempat yang telah membantu dan menjadi mitra kami dalam menjalankan kegiatan masyarakat berbasis pemberdayaan ini. Kami juga berterima kasih kepada seluruh stakeholder dan pihak-pihak eksternal lainnya yang telah membantu kami sehingga program ini dapat berjalan dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami”, tutup Fahrougi.
Peningkatan kapasitas masyarakat dalam mendorong kemajuan kemandirian ekonomi dan energi ini merupakan komitmen Pertamina dalam mendorong dan mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan poin (7) energi bersih dan (8) pertumbuhan ekonomi.***