POSO – Sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak bencana, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak gempa bumi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Bantuan diserahkan di Posko BPBD dan PMI Kecamatan Kilo, Poso, pada Jumat 22 Agustus 2025 usai Salat Jumat.
Gempa bumi yang terjadi menyebabkan 306 jiwa terdampak, dengan rincian 2 orang meninggal dunia, 12 orang luka berat, dan 6 orang luka ringan.
Selain itu, 7 rumah rusak berat, 13 rumah rusak ringan, serta kerusakan fasilitas umum berupa 1 sekolah, 3 sarana ibadah, dan 1 gedung pemerintah.
Pertamina menyalurkan bantuan berupa 20 box obat-obatan, tenda terpal, 5 tabung Bright Gas, sembako, hygiene kit, family kit dengan Total nilai bantuan sebesar Rp 35 juta.
“Kami menyampaikan terima kasih atas respon cepat dan kepedulian Pertamina. Bantuan ini sangat bermanfaat untuk meringankan beban masyarakat terdampak gempa, khususnya dalam penyediaan kebutuhan dasar di posko pengungsian,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Poso, Darma Metusala.
“Alhamdulillah, kami sangat terbantu dengan adanya bantuan dari Pertamina. Terutama kebutuhan sembako, obat-obatan, serta perbaikan kendaraan yang rusak. Ini meringankan langkah kami untuk bangkit kembali,” ungkap Ahmad, salah satu warga terdampak gempa.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fanda Chrismianto“ Pertamina hadir tidak hanya untuk menyalurkan energi, tetapi juga dalam meringankan beban masyarakat di wilayah terdampak bencana. Kami berharap bantuan ini dapat membantu pemenuhan kebutuhan mendesak sekaligus mempercepat pemulihan warga Poso pascagempa.”
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, T. Muhammad Rum memyampaikan “Kami berkoordinasi dengan BPBD, PMI, serta pemerintah daerah untuk memastikan bantuan dapat disalurkan tepat sasaran. Semoga sinergi ini memberikan manfaat nyata bagi warga terdampak, sekaligus memperkuat semangat gotong royong dalam menghadapi bencana.” ***
