Gowa  

Penanganan Stunting di Gowa Belum Maksimal

Avatar photo

PATTALLASSANG— Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa masih kesulitan menurunkan angka stunting. Penanganannya sejauh ini dinilai belum maksimal.

Hal ini terungkap pada Rapat Koordinasi Lintas Sektor dalam Pelaksanaan Aksi 3 (Rembuk Stunting) Kabupaten Gowa Tahun 2023 di Padivalley Golf and Resto, Kecamatan Pattallassang, Selasa (19/9).

Rapat koordinas ini menghadirkan para pimpinan SKPD lingkup Pemkab Gowa, Camat, Kepala Puskesmas, Danramil hingga Kapolsek Se-Kabupaten Gowa, hingga kepala Desa Lokus Tahun 2024.

Provincial Coordinator ERAT Sulsel, Shinta Widimulyani menyampaikan, bahwa angka prevalensi stunting masih terpaku di angka 33 persen. Kerana itu, Ia berharap, semangat Pemkab Gowa menggerakkan 33 persen stunting itu lebih turun.

“Jadi meskipun angkanya mungkin masih sulit bergerak, namun kami percaya dengan semangat yang ditunjukkan ini betul-betul bisa menggerakkan angka 33 persen itu menjadi lebih turun,” katanya.

Shinta menambahkan, dengan jumlah angka stunting yang meningkat bukan berarti suatu hal yang bisa didiamkan. Bahkan adanya peningkatan angka stunting ini pemerintah bisa banyak berbuat untuk memaksimalkan anggaran.

Baca Juga:  Wabup Gowa Ajak Kawula Muda Teladani Perjuangan Syekh Yusuf Al Makassari

Sebab, 60% dari upaya Pemda menurunkan kemiskinan itu juga merupakan kontribusi dari penurunan stunting.

“Jadi kalau kita bergerak untuk mengatasi stunting artinya kemiskinan ekstrem juga bisa diturunkan. Kalau kita ingin melihat wajah kemiskinan ekstrem di Gowa ini, maka coba lihatlah angka stunting itu. Karena angka itu sangat relevan dan terkait dengan kemiskinan ekstrem,” ujarnya.

Namun kata Shinta, Rakor Rembuk Stunting ini benar-benar bisa menjadi satu kegiatan yang bisa menginspirasi semua untuk tetap semangat menurunkan angka prevalensi Stunting di setiap daerah.

Sementara itu, Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni yang juga selalu Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa menjelaskan, kegiatan Rembuk Stunting merupakan suatu kegiatan penting, dilakukan untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama dengan penanggung jawab baik dari sektor lembaga non pemerintah, dan masyarakat.

“Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa prevalensi anak balita stunting di Kabupaten Gowa tidak mengalami penurunan dari tahun 2021 dan 2022, yaitu sebesar 33 persen sesuai SSGI, harusnya hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan untuk kita semua apakah yang kita lakukan sudah maksimal dan tepat sasaran,” kata Abd Rauf.

Baca Juga:  Kamsina Pensiun, Abdul Karim Dania Jabat Plh Sekda Gowa

Menurut Abd Rauf, jika upaya yang dilakukan Pemda saat ini sudah tepat sasaran, maka stunting di Kabupaten Gowa pasti mengalami penurunan, mengingat di Kabupaten Gowa sejumlah Dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, memiliki anggaran khusus yang diberikan oleh pusat untuk pemberian makanan tambahan kepada anak-anak dan ibu hamil di setiap Puskesmas.

“Kemudian pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa juga sudah ada petunjuk dari Kementerian Desa Tertinggal untuk menganggarkan memberikan makanan tambahan. Demikian juga pada Dinas PPKB, ada anggaran yang diberikan untuk bisa bersama-sama berkolaborasi untuk menurunkan stunting. Yang mengherankan,” tambah Karaeng Kio sapaan akrab Wakil Bupati Gowa ini.

Oleh kara itu, ia meminta kepada seluruh stakeholders yang hadir untuk betul-betul merembukkan upaya apa yang akan dilakukan kedepannya untuk penanganan stunting.

Baca Juga:  Hadirkan Musisi Lintas Generasi, Bupati Adnan Ajak Masyarakat Ramaikan Beautiful Malino 2024

“Sejauh ini pada 2023 kita sudah melakukan Program Gassing Nganre, yang mana bekerjasama dengan PKK, bahkan pimpinan SKPD, Camat, juga telah memberikan beberapa bantuan untuk bisa memberikan makanan tambahan kepada anak-anak kita yang dianggap stunting maupun ibu hamil yang berpotensi melahirkan anak stunting,” ungkapnya.

Wabup Gowa berharap seluruh stakeholders yang hadir mampu secara ikhlas, tulus berkolaborasi, bekerja sama untuk bisa menurunkan stunting hingga 14 persen target nasional. (rus)