BANTAENG – Sebuah video viral di media sosial menghebohkan publik hari ini yang diduga menunjukkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantaeng, Hamsyah Ahmad, marah-marah di Rumah Sakit Anwar Makkatutu.
Namun, setelah klarifikasi dari Hamsyah, terungkap bahwa kejadian tersebut hanyalah akibat ‘miskomunikasi’ dengan petugas keamanan.
Kejadian ini terjadi pada Kamis, 29 Juni 2023, ketika Hamsyah sedang menjenguk Wakil Ketua DPRD Bantaeng beserta beberapa warganya.
Pada saat pulang sekitar pukul 20.00 WITA, Hamsyah berencana melewati bagian radiologi rumah sakit.
Namun, dia diingatkan oleh petugas keamanan bahwa jalur tersebut bukan jalur umum. Oleh karena itu, Hamsyah mengambil jalur umum untuk keluar.
Situasi kemudian memanas saat petugas keamanan tertawa melihat Hamsyah dan ketika ditanya, dia mengakui bahwa Hamsyah adalah Ketua DPRD.
“Meskipun saya melanjutkan perjalanan menuju pintu keluar, saya merasa tersinggung ketika melihat petugas keamanan itu menatap saya dengan sikap benci dan saya mendengar komentar yang tidak menyenangkan,” katanya, Jum’at 30 Juni 2023.
Akibatnya, Hamsyah berbalik dan memegang bajunya, tetapi tidak ada tindakan pemukulan yang terjadi.
Hamsyah menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial tentang dirinya memukul petugas keamanan adalah tidak benar.
Dia hanya memegang bajunya sebagai bentuk emosi dalam situasi yang tidak menyenangkan. Hamsyah juga menyampaikan bahwa ini bukan kali pertama dia mengalami perlakuan tidak pantas dari petugas keamanan di rumah sakit tersebut.
Dia berencana untuk berkoordinasi dengan Wakil Ketua dan komisi DPRD Bantaeng yang bertanggung jawab atas rumah sakit tersebut untuk melakukan evaluasi terhadap keamanan.
Ketua DPRD Bantaeng ini juga mengungkapkan kekhawatirannya atas perlakuan yang dialami oleh masyarakat umum jika dirinya saja diperlakukan dengan tidak baik oleh petugas keamanan rumah sakit.
Hamsyah berharap agar kejadian ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan evaluasi terhadap bagian keamanan di rumah sakit, sehingga situasi serupa tidak terulang di masa depan.
Meskipun awalnya disorot oleh video viral yang menggambarkan adegan ketua DPRD yang marah-marah, kejadian ini ternyata hanyalah klarifikasi miskomunikasi dengan petugas keamanan.***