Gowa  

Balai Pompengan Turunkan Tim Tinjau Kondisi Irigasi di Panynyeroang

Avatar photo

GOWA— Keresahan petani di Panynyeroang, Kelurahan Lanna, Kecamatan Parangloe, Gowa disikapi Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWS-PJ) Ditjen SDA Kementerian PUPR.

Balai Pompengan menurunkan tim khusus melihat kondisi irigasi yang tertimbun reruntuhan material Sandpocket 1, Senin (27/11/2023).

Tim yang jumlahnya enam orang tersebut tiba di lokasi sekitar Pukul 11.30 WITA. Kedatangan tim Balai Pompengan disambut oleh perwakilan petani di Panynyeroang. Mereka kemudian melewati aliran air guna melihat langsung saluran irigasi yang berada di seberang Sungai Jeneberang.

Ketua Tim BBWS-Pompengan Jeneberang, Siti Kodariyah mengatakan, kunjungan ini untuk menindaklanjuti surat yang masuk dari warga Panynyeroang.

Aspirasi warga Panynyeroang itu disampaikan melalui surat yang dikirim oleh Ketua Peradi Bersatu Makassar, Muhammad Idris Rumpa ke BBWS-Pompengan Jeneberang.

Baca Juga:  Pemkab Gowa Dorong Peran Desa Turunkan Angka Stunting

Dalam surat tertanggal 24 Oktober 2023, Muhammad Idris mendesak BBWS-PJ memikirkan solusi atas tidak berfungsinya irigasi akibat dampak jebolnya bangunan Sandpocket 1 yang membuat petani di Panynyeroang hidup berkelindang lara.

“Berdasar surat itu, kemudian kami diperintahkan oleh Kepala Bidang (Kabid) PJPA untuk turun hari ini (kemarin,red) melihat kondisi irigasi yang dimaksud,” ujar Siti Kodariyah.

Ia menjelaskan, dalam peninjauan itu, semua titik kerusakan diteliti secara detail dan didokumentasikan. Sebab, kata dia, hasil dari peninjauan ini, nantinya akan menjadi acuan bagi pihak BBWS-PJ untuk mengambil langkah solusi dalam membantu petani di Panynyeroang.

“Hasil peninjauan ini langsung kita laporkan ke pihak pimpinan,” ungkapnya.

Perwakilan petani Panynyeroang, Dg Pa’ala yang mendampingi Tim BBWS-PJ dalam peninjauan itu menegaskan, aktivitas penambang ilegal memberi andil atas penderitaan petani di wilayahnya.

Baca Juga:  Gowa Incar WTP ke-12

Pria yang menjabat Ketua RT itu pun mengapresiasi pihak Balai Pompengan menurunkan tim khusus melihat kondisi irigasi yang tertimbun reruntuhan material Sandpocket 1.

“Alhamdulillah, aspirasi kami melalui Dg Rumpa (Muhammad Idris) disikapi Balai Pompengan. Irigasi ini adalah tumpuan kami dalam mengairi pertanian. Sudah dua tahun kami merana. Semoga irigasi ini bisa lekas berfungsi sehingga kami bisa kembali menggarap sawah,” harapnya.(rus)