MAKASSAR – Awalnya banyak yang meragukan kepemimpinannya, setelah menggantikan Profesor Nurdin Abdullah sebagai Gubernur Sulawesi Selatan yang tersandung masalah hukum.
Tetapi Andi Sudirman Sulaiman dengan percaya diri dan optimis memegang tongkat estafet sebagai pelanjut nakhoda Bumi Celebes.
Tak butuh waktu lama, setelah dilantik Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada Kamis 10 Maret 2022, gubernur termuda di Indonesia ini membuktikan kapasitas dan kapabilitasnya sebagai orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang amanah.
Sejumlah program strategis yang disusun sebelumnya bersama gubernur terdahulu, tetap dilanjutkan dengan roadmap yang terukur dan berkelanjutan.
Tentu saja, program yang bermanfaat bagi masyarakatnya, dan memberikan nilai ekonomi bagi warga sekitarnya.
Terbukti, sejumlah program bisa dikerjakan dengan lancar hingga akhir masa jabatannya, dan tidak ada pembangunan yang mangkrak di tangannya.
Dan, semuanya diselesaikan dengan tepat waktu yang tetap mengedepankan transpransi dalam pembangunannya.
Pembangunan Infrastruktur
Program pembangunan infrastruktur yang telah direncanakan sebelumnya dilanjutkan, utamanya di daerah yang terisolir dan tidak memiliki akses jalan yang bagus.
Ini dimaksudkan agar arus transportasi bisa dilalui kendaraan secara layak, sehingga hasil produksi pertanian atau perkebunan di daerah tersebut, bisa diangkut untuk di pasarkan.
Tentu saja, biaya angkut yang biasanya mahal karena terkendala arus transportasi bisa dipangkas sehingga biaya produksi bisa ditekan.
Hasilnya harga di pasaran lebih murah, dan masyarakat merasakan manfaatnya utamanya kalangan petani dan nelayan.
“Saya berharap pimpinan OPD memperhatikan program prioritas. Terutama pengerjaan proyek infrastruktur seperti pembangunan beberapa ruas jalan. Hal ini menjadi fokus kita, karena dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat kita,” kata suami Naoemi Octarina ini sesaat setelah dilantik jadi Gubernur Sulsel.
Andi Sudirman menekankan, untuk terus menjaga amanah dan berintegritas, serta membangun sinergitas bersama dalam mewujudkan Sulsel yang lebih baik.
“Saya berharap kepada seluruh pejabat agar mencermati apa yang diamanahkan. Mari kita bekerja bersama-sama, kita tunjukkan kemampuan dan potensi yang kita miliki,” kata pria kelahiran 25 September 1983 ini.
Dari data di Dinas Bina Marga dan Konstruksi Sulsel, pembagunan infrastruktur jalan telah dikejarkan sepanjang 689 Km.
Diantaranya, Ruas Takkalasi – Bainange – Lawo di Soppeng dan Barru, Ruas Sabbang – Tallang di Luwu Utara, dan Ruas Ussu – Nuha – Beteleme – Batas Provinsi Sulteng di Lutim.
Bukan hanya itu, Ruas Pasobbo – Matangli – Massupu di Tana Toraja, Ruas Massupu – Batas Pinrang, Ruas Rantepao – Sa’dan – Batusitanduk, dan Ruas Rantepao – Pangalla – Batas Sulbar.
Begitupun pembangunan jalan Ruas Palampang – Munte – Bontolempangan di Sinjai, Ruas Tanabau – Ngapaloka – Patumbukang di Kepulauan Selayar, serta Ruas Tuppu – Pao – Pamulungan – Batas Kabupaten Toraja di Pinrang.
Juga ada pembangunan jembatan 18 unit sepanjang 683,9 meter persegi, dan rehabilitasi jembatan 2 unit sepanjang 124,5 meter.
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Di tangan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan selama tiga tahun terakhir mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 11,85 persen.
Keberhasilan ini diakui dan memperoleh penghargaan diantaranya Terbaik Pertama dalam Championship TP2DD untuk KTI Tahun 2022, Kedai Samsat masuk dalam Top 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP), dan Juara 3 South Sulawesi Digital Festival Tahun 2022 dan 2023.
Bukan hanya itu, rasio kemandirian keuangan daerah masuk kategori mandiri dengan kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah pada APBD sebesar 57 persen.
Berbagai inovasi dilakukan dalam sektor pembayaran pajak seperti, inovasi pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui Aplikasi Bapenda Sulsel Mobile dan Inovasi Padaidi’ (Pajak Daerah Digital Sistem) sebagai kantor digital.
Juga inovasi pembayaran PKB melalui kanal pembayaran GoTagihan, Tokopedia, Signal, QRIS, dan LinkAja.
Bahkkan dilakukan pemberian insentif pajak daerah kepada 256.109 wajib pajak selama tahun 2021 – 2023.
Dari sisi pengawasan dan pencegahan korupsi, Sulsel meraih nilai 99 pada indikator optimalisasi pajak daerah Monitoring Centre for Prevention (MCP) KPK RI Tahun 2022.
10 Besar Penyusunan RKPD Terbaik
Melalui kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman berhasil menunjukkan konsistensinya dalam perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah yang menyentuh angka 99,6%.
Dimana penganggaran pembangunan daerah diprioritaskan untuk pembangunan sarana dan prasaranan yang berhubungan langsung dengan peningkatan pelayanan publik serta pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan.
Ini meliputi pembukaan akses pada wilayah terisolir, perbaikan jalan, pembangunan irigasi, pemberian benih padi secara gratis, dan lainnya.
Gebrakan ini juga berbuah manis, dimana Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menjadi 10 Terbaik Tingkat Nasional dalam Penyusunan Dokumen Perencanaan (RKPD) Tahun 2022.
Dan di tahun yang sama, berhasil mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI.
Peduli Masyarakat Miskin dan Stunting
Khusus di bidang Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) telah dilakukan penyediaan Prasarana Sarana dan Utilitas (PSU) dan pembangunan air siap minum (Arsinum) 21 titik lokasi di 16 pulau dan 5 wilayah pesisir.
Kemudian, penyediaan PSU jalan lingkungan permukiman 5.491, 21 meter dan penyediaan PSU drainase lingkungan permukiman 6.729,35 meter.
Gubernur Termuda ini juga mendorong dilakukannya Sertifikasi Pengembang sebanyak 35 Pengembang Menengah. Pembangunan/rehab rumah korban bencana 1.195 unit (SPM).
Rehab rumah tidak layak huni sebanyak 13 unit di Pulau Barrang Lompo Kota Makassar, dan Penanganan Kawasan Kumuh 348 Ha Kewenangan Pemprov Sulsel.
Selain itu, telah dilakukan pengadaan tanah dan fasilitasi pengadaan tanah untuk proyek-proyek strategis pemerintah. Totalnya seluas 896,57 Ha.
Selanjutnya dari sektor kesehatan, masalah stunting dan gizi buruk juga jadi konsen Andi Sudirman Sulaiman. Terbukti angka stunting Sulsel mengalami penurunan beberapa tahun ini.
Dimana angka stunting Sulsel turun 8,4 persen dari 35,6 persen Tahun 2018 menjadi 27,2 persen di tahun 2022. Prestasi ini mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI.
Produksi Pertanian Meningkat
Untuk prestasi di bidang pertanian diantaranya tiga besar nasional produksi kakao tahun 2021. Tiga besar produksi nasional lada tahun 2021.
Lima besar produksi beras dan padi nasional tahun 2021, dan surplus tertinggi nasional tahun 2022.
Selanjutnya Juara II Balai Benih Induk dengan kinerja terbaik tahun 2022. Juara tiga nasional kategori BPTPH berkinerja terbaik.
Provinsi Terbaik Nasional Anugerah Perkebunan Indonesia Kementan RI tahun 2022. Serta produksi padi tahun 2022 naik 250 ribu ton dibandingkan produksi padi tahun 2021.
Semua gebrakan ini berbuah manis, dengan diberikannya Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian tahun 2023, serta meraih Satyalancana Wira Karya Program Mandiri Benih Andalan Sulsel kepada Gubernur Andi Sudirman.
Desa Wisata dan Mangrove
Tidak berhenti sampai di situ, dimana Andi Sudirman juga berhasil memoles sejumlah desa di Sulsel menjadi Desa Wisata.
Buktinya sejak tahun 2021-2023 Desa Wisata di Sulawesi Selatan meraih penghargaan Terbaik Nasional serta penghargaan sebagai Desa Wisata Terbanyak Nasional.
Bahkan pada tahun 2022 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan meraih 5 besar terbaik Indeks Pembangunan Kepariwisataan Nasional (IPKN) 2022.
Dan ini mendapat apresiasi dari Kementerian Ekonomi Keatif dan Pariwisata (Kemenparekraf) sebagai upaya pengembangan daerah dari desa sebagai destinasi wisata, dan pengelolaan seluruh daya tarik wisata untuk masyarakat setempat.
Satu lagi program prioritas yang tak kalah pentingnya, yakni penanaman mangrove yang sudah terealisasi mencapai 3 juta pohon.
Dimana hampir semua kabupaten/kota yang mempunyai pesisir pantai menjadi sasaran program berkelanjutan tersebut di antaranya Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Wajo dan kepulauan Selayar.
Ini dimaksudkan untuk merehabilitasi hutan mangrove Sulsel yang sebelumnya mengalami penurunan jumlah dan mengembalikan fungsi ekosistem.
Nah, dengan sederet prestasi tersebut, gubernur berlatar belakang pengusaha ini berhasil membawa Sulawesi Selatan sejajar dengan provinsi maju lainnya di Indonesia.
Tetapi selama menakhodai Sulawesi Selatan, tidak dapat dipungkiri juga terdampak riak-riak dalam pemerintahan baik yang berskala besar dan kecil.
Namun adik mantan Menteri Pertanian Amran Sulaiman ini, bisa mengatasinya dengan bijak tanpa menimbulkan masalah baru.
Bahkan masih banyak rencana strategis untuk memajukan Sulsel, yang akan dikerjakannya tapi karena masa kepemimpinan lumayan singkat sehingga belum terwujud.
Meski singkat, tapi prestasi gemilang yang ditorehkan membangun daerah ini patut diapresiasi.
Jadi wajarlah kalau Gubernur Andalan ini kembali diberikan kepercayaan memimpin Provinsi Sulsel untuk periode mendatang. ***